Istanbul... Keanggunan sebuah kota EurAsia

Istanbul, sebuah nama yang cantik. Mendengar namanya saja saya sudah memikirkan pasti sebuah kota yang indah pula. Pada saat pertama kali saya akan mengunjungi kota terbserah di Turkey tersebut hati inipun tak sabar untuk melihat keelokannya. Sesaat sebelum berangkat ke Turkey saya menghabiskan hari-hari membaca cerita tentang negara tersebut, artikel tentang Turkey hingga menonton kembali film Troy. Ya, memang karena sebagai Tour Leader saya harus bisa banyak bercerita tentang suatu negara.

Seperti apa yang dikatakan oleh Marco Polo, "Jika dunia adalah sebuah negara, maka ibukotanya pastilah Istanbul." Bahkan sesuai yang pernah saya baca banyak sekali sejarah dunia yang berawal, terjadi maupun berakhir di Turkey, seperti: Santa Nicholas (Sinterklas), Bahtera Nabi Nuh, Nazarudin Hoja, Trojan (Troy) hingga dengan jalan sutera yang amat terkenal pada masa lalu.

Setelah menempuh belasan jam dari Jakarta tibalah saya dan rombongan di Istanbul. Kita langsung saja memulai perjalanan karena memang hari itu masih pagi. Kita mengunjung area kuno atau yang biasa disebut Old Town untuk melihat Blue Mosque, Hippodrome Square, Topkapi Palace dan Haiga Sophia yang sangat terkenal dengan pencampuran antara Gereja dan Mesjid yang kini menjadi Museum.

Blue Mosque, keindahan yang membuat mata ini tidak berkedip. Walaupun sejarahnya, saat Mesjid ini ada salah prakarsa antara sang Sultan Ahmed (tokoh yang mendirikan Blue Mosque) dengan si arsitektur. Sultan Ahmed ingin meminta sang arsitek untuk membangun sebuah mesjid dengan atap "emas" yang mana memiliki kata yang sama dengan kata "enam (6)" yakni dalam bahasa Turkey "altı". Sehingga sang arsitek membangun mesjid dengan 6 pilar yang kini dikenal dengan "six minorates Blue Mosque". Blue Mosque sendiri memiliki keunikan yakni dinding dan langit-langit di dalam seluruh Mesjid semua dihiasi oleh keramik berwarna biru dengan motif bunga tulip. Bisa anda bayangkan kecantikannya???

Hippodrome Square, tempat ini dulunya merupakan area pacuan kuda yang mana terdapat 3 pilar utama yang mana dua diantaranya masih berdiri tegap (egyptian column dan walled obelisk)  sedangkan yang 1 sudah hilang setengahnya (serpent column yang seharusnya membentuk ular melingkar). Di tempat ini kami bisa membayang dulunya sebuah arena balap kuda yang sangat besar.

Searah jarum jam: Serpent Column, Wall Obelisk, Egyptian Column

Topkapi Palace, merupakan istana Sultan pada jaman dahulu. Saat ini digunakan untuk museum yang menyimpan banyak peninggalan Sultan. Dan di tempat ini ada 2 barang yang sangat menarik perhatian yakni jenggot Nabi Muhammad dan berlian terbesar ke 2 di dunia (terbesar pertama dimilik ratu Inggris). Untuk informasi, di tempat ini ada sebuah kafe yang bernama Konyali, menikmati makanan lokal Turkey yang nikmat dengan menyeruput teh Turkish sambil menikmati keindahan selat Bosphorus benar-benar sebuah suasana yang tak tergantikan nikmatnya. Selalu saja saya mampir ke tempat ini ketika saya kembali ke Istanbul.

Yang terakhir yakni Haiga Sophia. Yang mana dahulu pada jaman Roman tempat ini merupakan sebuah Gereja yang kemudian diubah menjadi Mesjid pada masa Ottoman dan kini menjadi sebuah musium. Akan tetapi pada saat diubah menjadi Mesjid mereka masih menghormati Agama Kristiani dengan tidak melepas seluruh gambaran Tuhan Yesus, Malaikat dan lainnya. Ketika memasuki tempat ini, jujur saja walaupun sedikit memalukan, saya hanya bisa ternganga dan tidak berkata-kata melihat aura yang luar biasa dan keistimewaan tempat ini. Sungguh tidak tau apa yang harus diucapkan oleh mulut ini. Sungguh indah sekali.

Sungguh sebuah keindahan luar biasa dari dari sisi Eropa Istanbul. Kecantikan menawan yang membuat saya dan rombongan hanya bisa berdecak kagum sembari mendengarkan cerita demi cerita sejarah dari kota di dua benua yang sangat cantik dan menawan ini.

 

Tak lupa jug kita mengisi perut yang mulai memberontak ini. Dan kamipun segera menuju ke lokal restoran untuk menikmati makanan Turkey. Terhidang sup, salad dan main course di depan kami. Ya memang seperti yang anda duga yakni Kebab. Kebab tidak harus seperti yang dijual di Indonesia yang mana selalu seperti roti gulung berisi daging. Di sini Kebab di makan dengan nasi yang memang nasinya sangat unik dan nikmat harum dan memiliki rasa yang luar biasa. Benar-benar makanan yang sangat dirindukan perut ini. Selain itu ada juga salad yang dihidangkan unik yakni dengan saus Promegranate (delima)

 Ikuti terus kelanjutan cerita perjalanan saya di Turkey untuk selanjutnya saya akan sedikit melanjutkan tentang Istanbul yakni Shopping dan Jembatan Bosphorus yang menghubungkan antara benua Asia dan Eropa. Kemudian saya melanjutkan bercerita tentang kota pelabuhan Cannakale yang berada 3 jam dari Istanbul. Yang menurut saya merupakan Kota dengan pemandangan yang paling cantik di Trukey di waktu matahati terbit dan selain itu kota ini terdapat benteng Troy. Ditunggu kelanjutannya...

DITULIS OLEH:
MICHAEL TX TRAVEL TJ PERAK
PIN BB: 2AE58D02