Memang sebuah kesempatan yang luar biasa dapat memiliki kesempatan untuk berkunjung ke propinsi Hu Nan China yang mana terletak di tangah dan sedikit ke selatan dan berbatasan langsung dengan propinsi Guang Xi yang beribu kota di Nanning dan propinsi Guang Dong yang beribu kota di Guang Zhou. Propinsi Hu Nan memang cukup asing bagi telinga banyak orang di Indonesia. Tapi tempat ini populer dengan 2 hal yakni tempat kelahiran kepala negara pertama China setelah jaman dinasti berkahir yakni Mao Zhi Dong dan propinsi di mana terletak kota Zhang Jia Jie yang menjadi populer dari film Hollywood Avatar. Film yang menjadi sangat populer juga Indonesia ini seakan menunjukkan sebuah tempat yang memiliki pemandangan sangat eksotik. Dan seakan semua orang membayangkan pemandangan tersebut hanyalah berada di dalam film. Sampai akhirnya fakta terungkap bahwa memang ada tempat yang seperti di dalam film. Bagi kalangan masyarakat Indonesia sendiri nama propinsi Hu Nan ataupun Zhang Jia Jie dan kota lainnya tentu kalah populer dengan kota besar seperti Beijing dan Shanghai. Akan tetapi apakah saya akan memiliki pengalaman yang kalah menarik di sini??? Simak Berikut ini...
Ya... Kali ini saya akan mengupas tentang wisata propinsi Hu Nan yang menyajikan pemandangan unik yang luar biasa dan memberikan pengalaman tersendiri bagi saya. Pemandangan alam yang tergambar seperti sebuah lukisan membuat mata ini tidak percaya bahwa apa yang yang terlihat di film Avatar itu memang ada dan nyata. Memang film Avatar digambarkan dari pegunungan yang terletak di kota Zhang Jia jie. Hu Nan sendiri dinobatkan sebagai daerah untuk suku minoritas Tu Jia. Di Hunan terdapat 2 suku minoritas yakni Miao dan Tu Jia. Akan tetapi untuk menikmati rute ini memang kita akan sedikit capai sehingga siapkan stamina anda.. Hehehe... Sedikit gambaran saya, seperti pada umumnya di China propinsi ini juga memiliki 4 musim. Zhang Jia Jie sendiri disebut memiliki suatu pemandangan indah di saat musim salju. Memang saya sempat melihat koleksi foto-foto dari beberapa orang yang ditampilkan pada TV di sebuah hotel mengenai pemandangan Zhang Jia Jie pada saat salju dan memang cantik sekali. Tetapi bagi anda yang tidak tahan akan cuaca dingin yang ekstrim bulan 4 dan bulan 9 atau 10 bisa menjadi opsi bagi anda untuk menikmati tempat tersebut dengan cuaca yang nyaman dan sejuk.
Secara garis besar perjalanan ke
propinsi Hu Nan ini terbagi menjadi 3 tempat utama yakni kota Chang Sha sebagai
ibukota propinsi Hu Nan, desa Feng Huang dan kota Zhang Jia Jie. Memang daerah
ini kita harus menempuh waktu yang cukup lama di perjalanan. Akan tetapi pembangunan jalan tol yang sudah maju dan rapi membuat perjalanan terasa nyaman dan tidak memabukkan. Daerah propinsi Hu
Nan ini memiliki banyak sekali gunung-gunung dan bukit-bukit.
I start with Chang Sha. Chang Sha
dalam bahasa China berarti pasir panjang. Kota ini dapat dibilang sebagai
satu-satunya kota metropolitan yang terletak di propinsi Hu Nan. Walaupun
termasuk dengan kota tingkat ke 3. I admit kota ini maju dengan sangat luar
biasa. Banyak terdapat gedung-gedung tinggi yang menjadi pemandangan kota pada
umumnya. Kegiatan yang dapat dilakukan di kota ini sebenarnya adalah
jalan-jalan di shopping street. Hanya saja kemarin saya tidak memiliki banyak
waktu dan juga mendengar banyak info bahwa shopping di daerah ini tidak
menarik. Banyak saya mendengar sentilan bahwa harga barang di propinsi Hu Nan cukup
tinggi dikarenakan susahnya menjangkau daerah ini dikarenakan banyaknya
pegunungan. Sehingga saya menempatkan tempat shopping di urutan paling terakhir
dalam perjalanan.
Pagi hari perjalanan dilanjutkan
menuju kota Feng Huang atau biasa disebut dengan Phoenix Town. Desa ini menjadi
salah satu dari 2 desa paling tersohor di China. Feng Huang atau Phoenix town diambil dari
legenda yang menceritakan bahwa desa ini diapit oleh 2 gunung dan konon ada
burung phoenix yang terbang dan berhenti di bukit tersebut dan tidak ingin
pergi lagi. Desa ini terkesan cantik dan unik. Yang mana desa ini dibagi
menjadi 2 dan dipisahkan oleh sungao Tuo Jiang. Di pinggir sungai juga kita
bisa lihat banyak rumah panggung kuno yang cantik. Kota Feng Huang memiliki
daya tarik dari penataan desa yang cantik, tidak heran banyak turis asing
datang untuk mengujungi desa ini. Di desa ini banyak terdapat toko souvenir,
cafe, snack, depot hingga bar dan disco. Akan tetapi warga di sini dapat saya katakan beberapa masih cukup kasar dalam berbicara dan berperilaku. Yah saya dapat maklumi memang begitu adanya dan sering saya temui hal seperti ini ketika mengunjungi China.
Ketika hari berkunjung gelap gemerlap lampu-lampu rumah dan jembatanpun turut menghiasi keindahan desa ini seakan-akan tempat ini menjadi sebuah tempat baru yang tidak sama dengan yang saya lihat sebelumnya. Benar-benar menampikan sebuah gambaran yang berbeda pada malah hari dan sangat cantik. Dan lagi gemuruh suara orang yang semakin keras menandakan semakin ramainya desa ini seakan menunjukkan bahwa semakin ramainya orang berdatangan di malam hari untuk menikmati kecantikannya. Bila anda datang ke tempat ini di malam hari anda bisa menemui banyak turis asing, kebetulan pada kesempatan kemarin saya banyak menemui turis asing yang berasal dari Korea Selatan. Kebetulan kemarin saya sempat mengabadikan pemandangan di siang dan malam hari.
Ketika hari berkunjung gelap gemerlap lampu-lampu rumah dan jembatanpun turut menghiasi keindahan desa ini seakan-akan tempat ini menjadi sebuah tempat baru yang tidak sama dengan yang saya lihat sebelumnya. Benar-benar menampikan sebuah gambaran yang berbeda pada malah hari dan sangat cantik. Dan lagi gemuruh suara orang yang semakin keras menandakan semakin ramainya desa ini seakan menunjukkan bahwa semakin ramainya orang berdatangan di malam hari untuk menikmati kecantikannya. Bila anda datang ke tempat ini di malam hari anda bisa menemui banyak turis asing, kebetulan pada kesempatan kemarin saya banyak menemui turis asing yang berasal dari Korea Selatan. Kebetulan kemarin saya sempat mengabadikan pemandangan di siang dan malam hari.
Setelah dari kota Feng Huang, Keesokan harinya dengan menggunakan bus saya menyusuri propinsi Hu Nan dengan mengunjungi salah satu kota dengan pemandangan terindah di dunia yakni Zhang Jia Jie. Jarak tempuh dari Desa Feng Huang menuju ke Zhang Jia Jie memakan waktu sekitar 4,5 jam. Zhang Jia Jie merupakan sebuah kota yang dikelilingi oleh banyak sekali gunung batu. Dan hampir di setiap puncak gunung batu menjadi sebuah kompleks area wisata yang bagus. Zhang Jia Jie sendiri bukan merupakan kota besar dan modern. Akan tetapi pemandangan yang dimilikinya merupakan salah satu yang
terbaik di dunia ini. Hingga inspirasi pemandangan dari film Avatar yang dibuat
di tahun 2009 diambil dari Zhang Jia Jie.
Perjalanan diawali dengan mengunjungi Tian Men Shan (Gunung Pintu Langit), untuk mengujungi tempat ini diperlukan menaiki cable car terpanjang di seluruh dunia. Tak terbayangkan ternyata kita harus menaiki cable car dengan durasi sekitar 30 menit dengan panjang sekitar 7 km yang mana kita akan melewati banyak tebing dan jurang yang sangat dalam. Dengan sudut tercuram adalah 37 derajat. Memang sebuah pengalaman yang tidak akan terlupakan. Ketika sampai di atas Gunung banyak yang bisa kita telusuri salah satunya adalah glass walk (jalan kaca). Pengalaman yang cukup mengasikkan yang mana kita merasa berjalan melayang di atas jurang. Tidak heran banyak orang yang ketakutan saat melewati jalan ini, bahkan ada beberapa yang memaksa mencobanya sampai menangis. Hehehe... Setelah itu ada 1 tempat wisata wajib yang harus dikunjung yakni gunung yang berlubang. Gunung batu ini memiliki lubang besar ditengahnya seakan menjadi sebuah gerbang menuju ke langit sehingga disebut dengan Tian Men Shan. Untuk mencapai gerbang langit yang berdiameter 55 meter dengan tinggi 139 meter ini kita harus menaiki 999 anak tangga. Fuuuhhhh... Melelahkan akan tetapi ketika sampai di puncak pemandangan dan rasa bangga membayar semuanya. Tapi, eitss... anda harus turun kembali dengan tangga yang sama... Hehehehe.... Tempat ini menjadi sangat populer setelah diadakan pertunjukan akrobatik pesawat tahun 1999 dan 2006 yang pesawat diterbangkan melewati lubang tersebut.
Selain Tian Men Shan, ada tempat
lain yang tidak kalah menarik yakni Danau Bao Feng. Sebuah danau buatan yang
dibangun di puncak gunung batu dan sekan kita berlayar di sebuah danau yang
dikelilingi banyak bebatuan yang menjulang tinggi ke langit. Ya ini memang
sebuah danau buatan, sungguh hebat dan luar biasa bagaimana negara China
mengemas sebuah tempat biasa menjadi luar biasa dan ini harus kita pelajari dan
tiru untuk meningkatakan pendapat negara kita dari sektor pariwisata. Di Danau Bao Feng kita akan naik kapal untuk mengitari danau dan nantinya di sana akan ada laki-laki dan perempuan yang nanti akan menyanyikan lagu tradisional suku minoritas saat
kita melewati rumah mereka. Di beberapa gunung kita harus menggunakan imajinasi
untuk melihat kemiripan gunung dengan benda-benda atau hewan. Setelah puas dengan mengitari danau kita kembali turun untuk melihat air terjun kecil yang sudah dirangkai hingga nampak cantik. Dan sebelum keluar anda dapat melihat 1 kolam yang berisi ikan salamander yang besar. Ikan salamander ini termasuk hewat yang unik dan langka dan sebenarnya cukup terkenal di Jepang.
Selain danau ada juga gua yang
disebut dengan gua naga kuning. Saya sempat berpikir bahwa harus menggunakan
imajinasi untuk melihat naga tersebut. Tetapi saya salah. Karena memang
terlihat kepala naga raksasa yang seakan sedang memandang kita. Di dalam gua
kita akan berjalan kaki kemudian menaiki kapal kecil untuk melihat patung naga.
Sayangnya saya tidak sempat menangkap kepala naga dengan kamera saya. Karena
saya sedang duduk di posisi yang jelek. Hehehe... Bagi saya secara pribadi, gua ini tidak sebagus yang ada di Gui Lin. Akan tetapi bagi beberapa orang yang baru menikmati stalagtite stalagmite tempat ini menjadi sebuah hal yang menarik dan seru untuk berfoto-foto ria.
Puncak dari segalahnya adalah Wu Ling Yuan
Scenic area. Di sini merupakan kompleks pegunungan yang sangat luas dan sangat indah. Menurut saya ini adalah tempat dengan pemandangan terindah di China yang pernah saya kunjungi. Di sini memang merupakan tempat
dengan pemandangan terindah dan tempat yang paling tersohor di propinsi Hunan. Bayangkan saja, tidak hanya turis lokal, turis dari negara barat, Indonesia, Korea, dan lain-lain nampak memenuhi tempat ini. Di sinilah terdapat barisan gunung-gunung batu yang menjadi inspirasi utama untuk penggambaran latar belakang dari film avatar. Area ini sebenarnya terdiri dari
beberapa tempat wisata tapi yang paling populer adalah Tian Zi mountain dan Xi
Hai stone forest. Dua tempat ini merupakan sebuah lokasi foto yang
menggambarkan rentetan gunung batu yang seakan membuat kita masuk ke dalam
sebuah lukisan atau film. Sungguh tidak pernah terbayangkan pemandangan seperti
ini ada dan nyata. Tian Zi Mountain mempunyai lift yang sangat besar dan tinggi
yang dibangun di pinggir tebing bernama Bai Long lift. Bai long Lift ini
mempunyai tinggi sekitar 330 meter dan diklaim sebagai lift outdoor tertinggi
dan terberat di dunia.
Jadi bisa dikatakan tempat wisata dijadikan menjadi 1 kompleks besar. Dan memang untuk masuk kita mempunyai sebuah tiket kartu yang menyerupai kartu kredit yang mana tiket tersebut dapat berlaku keesokan harinya. Dikarenakan besarnya lokasi wisata sehingga akan susah diselesaikan dalam 1 hari yang sama. Setelah puas melihat pemandangan dari atas kita juga dapat menikmatinya dari bawah tempat ini bernama Ten Miles Gallery yang mana kita akan diajak untuk berjalan menaiki kereta listrik sepanjang 10 miles dengan menikmati pemandangan gunung yang cantik sehingga seakan kita melihat lukisan di galeri foto. Saya tidak tahu bagaimana cara menggambarkan keindahan
dari lukisan pemandangan yang dimiliki
oleh Zhang Jia Jie ini. Memang keindahannya sangat layak untuk dikunjungi dan dinikmati. Sebuah karya alam yang sangat
luar biasa indahnya.
DITULIS OLEH:
MICHAEL TX TRAVEL PERAK
BB: 282A0576
Instagram: TANMICHAEL88